Febri menyebut kontribusi industri pengolahan tembakau terhadap PDB industri pengolahan nonmigas pada triwulan I-2024 hanya 4,2 persen.
Sementara itu, kontribusi 22 subsektor yang mengalami ekspansi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas pada triwulan I-2024 mencapai 95,8 persen.
Peningkatan IKI pada Mei 2024 didorong oleh peningkatan nilai IKI variabel pesanan baru sebesar 1,23 poin, sehingga nilai IKI pesanan baru menjadi 53,16.
Nilai IKI variabel persediaan produk juga meningkat sebesar 0,57 poin menjadi 54,59. Berbeda dengan nilai IKI variabel lainnya, variabel produksi justru mengalami penurunan ekspansi sebesar 1,75 poin menjadi 50,01.
Lebih lanjut Febri mengatakan, pada Mei 2024, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya 6 bulan ke depan meningkat menjadi 73,5%, dibanding 72,7% pada April 2024. Nilai ini merupakan optimisme tertinggi sejak IKI dirilis. Bahkan semua responden pelaku usaha industri Kertas & barang kertas dan Reparasi & pemasangan mesin/alat menjawab optimis.
Selanjutnya, sebanyak 20,8% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Angka ini menurun dibandingkan dengan angka bulan sebelumnya.
Terakhir, persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan sebesar 5,7%, menurun dibandingkan bulan April 2024 sebesar 6,3%. Nilai ini merupakan pesimisme terendah sejak IKI dirilis.
Sebagaimana diketahui, IKI merupakan indikator yang dibuat oleh Kementerian Perindustrian untuk mengukur tingkat optimisme pelaku usaha di sektor industri manufaktur terhadap kondisi perekonomian. Indikator ini juga merupakan gambaran kondisi usaha industri pengolahan dan prospeknya hingga enam bulan ke depan.
(FRI)