sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemenperin Ungkap Penyebab Produk IKM Susah Masuk Ritel Modern

Economics editor Muhammad Farhan
15/06/2024 02:00 WIB
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan bahwa hasil produksi Industri Kecil dan Menengah (IKM) masih sulit masuk ke ritel modern. 
Kemenperin Ungkap Penyebab Produk IKM Susah Masuk Ritel Modern. Foto: MNC Media.
Kemenperin Ungkap Penyebab Produk IKM Susah Masuk Ritel Modern. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan bahwa hasil produksi Industri Kecil dan Menengah (IKM) masih sulit masuk ke ritel modern. Ada beberapa tantangan yang masih sulit dihadapi oleh IKM, mulai dari standarisasi hingga branding

"Ada standarisasi yang harus dipenuhi. Contohnya (kalau mau masuk Indomaret), standarisasi yang ditetapkan memang tidak mudah. Nah, hal ini yang harus dipenuhi oleh para IKM," kata Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pangan, Furnitur, dan Baham Bangunan Kemenperin, Yedi Sabaryadi di Jakarta, Jumat (14/6/2024.

Yedi mengatakan IKM masih sulit dalam memenuhi unsur kemasan yang diinginkan ritel modern. 

"Kalau bicara soal kemasan, memang harus diakui, IKM yang berada di Pulau Jawa jauh lebih unggul dibandingkan yang berada di luar pulau Jawa. Nah ini tugas kami untuk hadir dan mendampingi," kata Yedi.

Permasalahan lainnya, yaitu terkait branding. Pasalnya, produk harus dikenal Terlebih dahulu apabila ingin dibeli masyarakat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kemenperin menyelenggarakan kompetisi untuk IKM, bertajuk Indonesia Food Innovation (IFI) 2024.

IFI merupakan program akselerasi bisnis yang ditujukan bagi IKM pangan yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses, serta menggunakan sumber daya lokal sebagai bahan baku utamanya. Pendaftaran IFI dimulai sejak 6 Juni hingga 4 Agustus 2024 melalui situ IFI Kemenperin.

Setelah mendaftar, IKM yang menjadi perserta akan dikurasi menjadi 40 perserta saja. Kemudian, tahapan akan dikurasi lagi menajdi 20 perserta. 

Perserta yang lolos akan dibina dan difasilitasi untuk mengikuti berbagai macam pameran, investor matchmaking, dan fasilitasi keanggotaan di e-commerce global.

(NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement