Kepala Seksi Wilayah I Balai Pelaksana Penyedian Perumahan Sumatera II Bramantyo mengatakan desain renovasi rumah warga menjadi sarana hunian pariwisata dimodifikasi lebih modern, tetapi tidak meninggalkan kearifan lokal masyarakat Suku Batak sebagai upaya menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menginap.
Misalnya homestay di Desa Lumban Suhi-suhi yang berada di sekitar Kampung Ulos Huta Raja dan homestay di Desa Lumban Siallagan yang berada di sekitar Kampung Ulos Siallagan, Kabupaten Samosir yang tetap mempertahankan konsep Rumah Bolon.
“Sarana hunian pariwisata ini bisa menjadi alternatif penginapan bagi para wisatawan yang berkunjung di Danau Toba. Diharapkan dengan kondisi rumah penduduk yang ditingkatkan kualitasnya dapat meningkatkan kenyamanan para wisatawan yang menginap,” kata Bramantyo.
Selain 607 Sarhunta, Kementerian PUPR juga melakukan peningkatan kualitas rumah warga sebanyak 1.192 unit yang berada di sepanjang koridor pariwisata Danau Toba seperti Kabupaten Toba, Samosir, Tapanuli Utara, Simalungun, Humbang Hasundutan, dan Dairi.
Peningkatkan kualitas rumah warga sekitar kawasan pariwisata menjadi layak huni sejalan dengan program pemerintah dalam mendorong pariwisata Danau Toba menjadi destinasi wisata berskala internasional yang lebih aman, nyaman dan berkualitas.