IDXChannel - Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Harry Hikmat menyampaikan pihaknya telah memiliki sebuah dasboard penyaluran dana bantuan program BLT BBM 2022.
Dashboard tersebut dijalankan oleh Kemensos bersama PT Pos Indonesia guna memonitor penyaluran bantuan secara real time setiap harinya.
"Dashboard yang kita monitor untuk penyaluran BLT BBM setiap hari jadi aplikasi yang sudah dibangun, pada saat berlangsung kerja sama dengan PT Pos, yang penting distribusi bantuan apapun sudah terdeteksi termasuk juga realisasi bantuan bahkan sampai ke jumlah KPM yang sudah tersalurkan," kata Harry dalam diskusi publik bersama ombudsman RI yang disiarkan secara daring, Kamis,(08/09/2022).
Lantas Harry menjabarkan beberapa data yang tampil di dalam dashboard tersebut dimana pada tahap 1 sudah ada 70.722 dari 83.447 KPM yang tersalurkan dari 514 dan 34 provinsi di Indonesia.
"Dana yang sudah ditransfer ke kantor pos itu ada 7.230 kecamatan tahap 1, sudah tercover 6.039 kecamatan,"ujarnya.
Selain itu, dashboard tersebut juga dapat melihat capaian realisasi bantuan per provinsi secara real-time misalnya di Jawa Barat berkisar 1,41% dan Jawa Tengah di angka 0,56% dan seterusnya.
"Semua provinsi bisa kita lihat juga capaiannya, setiap anggaran yang masuk itu juga nampak di dashboard ini. Itulah cara kementerian sosial untuk memastikan bagaimana penyalurannya berlangsung dan bisa termonitor terus-menerus,"ujar Harry.
"Sehingga kami bisa memastikan apakah bantuan tersebut telah sampai ke sasaran, juga waktu yang telah diberikan termasuk bisa cepat sampai dan juga targetnya sesuai dengan rencana masuk nilai uangnya ini sudah termonitor dengan menggunakan dashboard dan itu real time,"tuturnya.
Lebih lanjut, monitoring melalui dashboard bersama PT Pos itu dilakukan dengan memasukan username dan password yang diberikan oleh PT pos kepada admin yang memang terbatas di Kemensos. Diantaranya, Menteri Sosial, Dirjen, Sekjen serta Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Pada tahap pertama, BLT BBM disalurkan kepada kurang lebih 18,48 juta dari 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sisanya sebesar 313.244 KPM yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) itu tengah dilakukan pembersihan. Serta 1.850.000 lainnya dilakukan persiapan data oleh PT Pos dan Kemensos guna memastikan BLT BBM tepat sasaran.