Dalam pelaksanaannya, Upland Project telah memberikan pelatihan ekspor untuk petani di enam kabupaten yakni Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Magelang, Subang, Tasikmalaya dan Sumenep. Selanjutnya akan dilakukan pelatihan manajemen ekspor secara bertahap di tujuh kabupaten lainnya.
Pelatihan manajemen ekspor ini diharapkan menjadi fondasi bagi petani yang tergabung dalam korporasi petani untuk bisa memulai menyiapkan kelembagaan menjadi pengekspor.
Beberapa upaya telah dilakukan Upland Project untuk bisa mengenalkan produk petani Indonesia di pasar internasional antara lain membawa produk petani Upland mengikuti pameran tingkat internasional yang dilaksanakan di Belanda, Turki dan Amerika pada 2022.
"Kami sangat concern mendorong peningkatan rantai nilai dari produk pertanian supaya memastikan produk petani mendapatkan nilai jual yang terbaik dan meningkatkan pendapatan petani," kata PengelolaProgram atau Project Management Unit (PMU) Upland Project Farakka Sari.
Selain diberikan pemahaman tentang manajemen ekspor, para petani juga diberikan pemahaman tentang pasar internasional dan analisa potensi yang bisa dimanfaatkan oleh petani di Indonesia, khususnya petani dari program Upland Project.
Kemudian untuk meningkatkan kualitas produk agar bisa bersaing di pasar internasional, produk petani Upland juga telah dilakukan standarisasi melalui sertifikasi produk dan juga lahan untuk memastikan produk yang dihasilkan bermutu tinggi, salah satunya adalah sertifikasi organik.
Saat ini lebih dari seribu hektar lahan petani Upland telah mendapatkan sertifikasi organik.
(FRI)