"Kita punya Bank Tanah yang menjadi amanah UUCK, dimana lahan-lahan terlantar, eks HGU atau eks HGB atau manapun ini kita anggap tidak produktif. Ada sekian ribu hektar disiapkan untuk supporting system (pembangunan)," kata AHY.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jendral Kementerian ATR/BPN Suyus Windayana menambahkan terkait lokasi lahannya bakal diutamakan di wilayah Pulau Jawa. Hal tersebut melihat kebutuhan rumah yang mayoritas di Jawa.
"Tanahnya nanti kita carikan, karena kan sekarang juga masih backlog, bisa dari bank tanah, pembebasan. (Lokasinya) Masyarakat yang belum punya rumah itu di Pulau Jawa," pungkasnya.
(NIY)