sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kementerian ESDM: Digitalisasi Pegang Peranan Penting dalam Transisi Energi

Economics editor Michelle Natalia
22/09/2021 09:01 WIB
Pemanfaatan teknologi digital di seluruh sektor menjadi sangat penting bagi perkembangan EBT.
Pemanfaatan teknologi digital di seluruh sektor menjadi  sangat penting bagi perkembangan EBT. (Foto: MNC Media)
Pemanfaatan teknologi digital di seluruh sektor menjadi sangat penting bagi perkembangan EBT. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia optimis mampu memberikan kontribusi optimal dalam menyelesaikan komitmen terhadap adaptasi perubahan iklim pada Paris Agreement. Hal itu dilakukan dengan dengan percepatan transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan dengan menerapkan Nationally Determined Contribution (NDC) sekaligus berusaha mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).

Dalam mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC), NDC dibutuhkan investasi yang cukup besar dan teknologi yang advance serta dukungan kerjasama teknis internasional serta sektor swasta. 

"Pemanfaatan teknologi digital di seluruh sektor termasuk sektor panas bumi menjadi  sangat penting bagi perkembangan panas bumi saat ini, Kehadiran digitalisasi teknologi dalam sektor pemanfaatan energi bersih menjadikan pengembangan panas bumi menjadi lebih efisien dan diyakini sebagai salah satu faktor pendorong transisi energi," ujarnya saat pembukaan  Digital Indonesia International Geothermal Convention (DIIGC) 2021  di Jakarta.

Prijandaru Effendi selaku President of INAGA menyampaikan bahwa pemangku kepentingan panas bumi telah berkolaborasi  memulai inisiatif baru untuk mencari terobosan khususnya dibidang teknologi agar energi panas bumi dapat berperan serta menjadi andalan dalam transisi energi. Peran inovasi teknologi di geothermal bertujuan untuk meningkatkan penemuan sumber daya panas  bumi dimana teknologi baru yang lebih advance diharapkan dapat memberikan “Cost Effective” dalam pelaksanaan explorasi termasuk pengeboran sumur2 serta menekan biaya pembiayaan pengembangan panas bumi secara optimum dalam upaya untuk membuat harga dari listrik panas bumi lebih kompetitif.

Energi panas bumi akan menjadi sumber energi yang memiliki peranan penting untuk menggantikan peran bahan bakar fosil sebagai beban dasar utama untuk menghasilkan listrik. Energi terbarukan akan menjadi pilihan utama dan sangat dibutuhkan, mengingat perubahan iklim di dunia kini tengah terjadi yang mungkin sudah pada level yang kritikal, serta peran energi terbarukan sangat penting, karena merupakan energi bersih yang dapat mereduksi gas rumah kaca untuk mencapai NDC ditahun 2060.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement