"Kita punya potensi 570 gigaton CO2 untuk minyak dan gas dan sekitar empat sampai lima gigaton dan sisanya untuk akuifer garam," jelas ungkap Noor.
Noor pun mendetailkan, 577,62 gigaton CO2 itu berdasarkan hasil kajian dari LEMIGAS yang merupakan Balai Besar di bawah Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.
Berikut daftar potensi penyimpanan CO2 di dalam negeri berdasarkan catatan Ditjen Migas Kementerian ESDM:
- North East Java: 100.83 Giga Ton
- Tarakan: 91,92 Giga Ton
- North Sumatera: 53,34 Giga Ton
- Makassar Strait: 50,70 Giga Ton
- Central Sumatera: 43,54 Giga Ton
- Kutai: 43,00 Giga Ton
- Banggai: 40,31 Giga Ton
- South Sumatera: 39,69 Giga Ton
- Kendeng: 30,64 Giga Ton
- West Natuna: 13,15 Giga Ton
- Barito: 12,05 Giga Ton
- Seram: 11,58 Giga Ton
- Pasir: 10,36 Giga Ton
- Salawati: 8,75 Giga Ton
- West Java: 7,22 Giga Ton
- Sunda Asri: 6,52 Giga Ton
- Sengkang: 4,31 Giga Ton
- Bintuni: 2,13 Giga Ton
- North Serayu: 1,55 Giga Ton
- Bawean: 1,16 Giga Ton
(FRI)