sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kenaikan Harga Tahunan Hunian di Semarang Tertinggi se-Jawa, Begini Trennya

Economics editor Dhera Arizona
21/11/2023 15:45 WIB
Tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan tahunan sebesar 2,5% pada bulan Oktober 2023 dibandingkan Oktober 2022.
Kenaikan Harga Tahunan Hunian di Semarang Tertinggi se-Jawa, Begini Trennya. (Foto MNC Media)
Kenaikan Harga Tahunan Hunian di Semarang Tertinggi se-Jawa, Begini Trennya. (Foto MNC Media)

IDXChannel – Tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan tahunan sebesar 2,5% pada bulan Oktober 2023 dibandingkan Oktober 2022.

Flash Report Rumah123.com edisi November 2023 menyatakan, menjelang akhir 2023, Makassar menjadi kota yang mencatatkan kenaikan harga tertinggi sebesar 10,5%, diikuti Denpasar (9,2%) dan Medan (8,4%).

Di Jabodetabek, Bekasi kembali memimpin pertumbuhan harga tahunan untuk ketiga kalinya dengan kenaikan sebesar 4,8%. Disusul Tangerang (3,4%), Bogor (3,3%), Depok (3,1%) dan Jakarta (1,9%). 

Sementara di Jawa, Semarang mencatatkan kenaikan harga tahunan sebesar 3,3%, mengungguli dua kota lainnya, Surakarta (3%) dan Surabaya (2,5%).

Country Manager 99 Group Indonesia Maria Herawati Manik mengatakan, berdasarkan catatan Rumah123.com, jenis properti yang paling diminati di Semarang hingga Oktober 2023 adalah rumah tapak. Jumlahnya mencapai 64,4%.

Kemudian, permintaan terhadap tanah juga cukup signifikan kenaikannya yakni sekitar 14,1%, dan ruko sebesar 8,1%.

"Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang dikenal sebagai Port of Java dan terletak di utara Pulau Jawa, Semarang menjadi pusat vital untuk kegiatan bisnis dan perdagangan. Daya tarik pariwisata dan perkembangan infrastruktur juga menjadi faktor yang membuat orang tertarik untuk menginvestasikan aset mereka di kota ini," katanya dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Sepanjang 2023, kata dia, pertumbuhan permintaan rumah sewa di Semarang secara year-on-year sebesar 39,9% dan rumah jual mencapai 92,1%. Mayoritas peminat properti di Semarang merupakan warga Semarang itu sendiri yang mencapai 47,1%.

Namun, sejumlah peminat dari kota lainnya juga terbilang signifikan, seperti Jakarta (16,2%), Surabaya (8,3%), Kuta (4,5%) dan Yogyakarta (2,7%). Dari segi usia, pembeli properti potensial di Semarang umumnya kalangan usia 35-44 tahun (30,5%) dan generasi lebih muda di rentang usia 18-24 tahun (27%) serta 25-34 tahun (22,9%).

Ada lima area di Semarang dengan popularitas tertinggi, yaitu Tembalang (10,06%), Banyumanik (8,92%), Pedurungan (5,99%), Semarang Barat (5,47%) dan Gunung Pati (5,25%). Mayoritas pengembangan residensial di Semarang berada di area timur dan selatan, pada empat kecamatan terpopuler.

Selain terdapat banyak pengembangan residensial dan area pemukiman yang cukup padat, kawasan ini juga menjadi lokasi Universitas Diponegoro dan Universitas Negeri Semarang. Sehingga, pengembangan properti di sekitar area tersebut dapat menargetkan pasar mahasiswa yang berasal dari luar Semarang.

Sedangkan Semarang Barat, yang terletak di sebelah utara Semarang juga terbilang strategis lantaran merupakan lokasi Bandara Udara Ahmad Yani. Area ini juga dekat dari kawasan wisata dan area kota lama Semarang, dan menjadikan area ini cukup padat serta terjangkau dari pusat kota.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement