Program unggulan ini dicanangkan dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) wilayah Jawa dengan tema "Memperkuat Sinergi Pengendalian Inflasi guna Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas" yang digelar di Kota Semarang, Rabu (14/8/2024).
“Wilayah Jawa berperan strategis sebagai sentra produksi pangan utama nasional seperti beras, aneka cabai dan bawang merah,” kata Kepala Departemen Regional BI Arief Hartawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/8/2024).
Inflasi tahunan wilayah Jawa pada periode Juli 2024 tercatat sebesar 2,10 perseb (yoy), masih di bawah inflasi nasional yang sebesar 2,13 persen (yoy), dan tetap terjaga dalam kisaran target 2,5±1 persen (yoy). Namun, tantangan penurunan luas lahan dan anomali cuaca di wilayah Jawa perlu terus dicermati.
Berdasarkan data BPS, penurunan luas lahan pertanian di Indonesia mencapai sekitar 238 ribu hektare di mana sekira 60 persennya terjadi di wilayah Jawa.
Hal ini mendorong pentingnya sinergi dan pemanfaatan data terintegrasi seperti yang dihasilkan aplikasi SENOPATI dan SEMAR, untuk memetakan lahan-lahan potensial, merumuskan strategi penguatan hilirisasi, dan keseimbangan pasokan sehingga ketahanan pangan yang berkelanjutan dapat terwujud.