sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kendalikan Kebakaran Hutan, Kementerian LHK Gunakan Teknologi Modifikasi Cuaca

Economics editor Muhammad Refi Sandi/MPI
11/06/2021 12:29 WIB
Upaya modifikasi cuaca dilakukan dengan membuat hujan buatan pada saat terjadi karhutla.
Upaya modifikasi cuaca dilakukan dengan membuat hujan buatan pada saat terjadi karhutla. (Foto: MNC Media)
Upaya modifikasi cuaca dilakukan dengan membuat hujan buatan pada saat terjadi karhutla. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Lewat Direktorat Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) bekerjasama dengan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI AU, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), dan mitra kerja swasta (PT. Sinar Mas dan PT. Riau Andalan Pulp and Paper) melaksanakan secara virtual Peresmian operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan. 

Direktur Jenderal Pengendalian dan Perubahan Iklim KLHK, Laksmi Dhewanthi memaparkan Operasi TMC telah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu. TMC ialah upaya modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan pada saat terjadi karhutla, sehingga diharapkan hujan yang turun dapat memadamkan api. 

"Upaya pencegahan lebih dikedepankan, sehingga TMC dilakukan pada status Siaga Darurat suatu Provinsi telah ditetapkan. Hujan buatan dibuat dengan menginduksi awan-awan potensial sehingga turun hujan untuk membasahi lahan gambut, mengatasi kekeringan pada wilayah tertentu, mengisi embung, dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan pada areal yang cukup luas," ujar Laksmi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/6/2021). 

“Pada tahun 2021 ini sudah ada empat provinsi yang telah menetapkan Status Siaga Darurat, yaitu Provinsi Riau, Kalimantan Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan. Pada provinsi-provinsi ini perlu segera dilakukan peningkatan upaya pengendalian karhutla sehingga karhutla dapat diatasi dengan cepat, api tidak membesar, dan tidak terjadi bencana kabut asap,” imbuhnya. 

Sementara itu, Laksmi mengungkapkan pelaksanaan operasi TMC ini mewujudkan sinergitas para pihak dalam operasionalisasinya. Beberapa pihak yang terlibat antara lain KLHK, BPPT, BNPB, BMKG, TNI AU, BRGM, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement