sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kepala Bapanas Beberkan Efek Pelemahan Rupiah terhadap Harga Beras

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
18/04/2024 18:51 WIB
Pemerintah masih terus melakukan upaya menstabilkan harga pangan salah satunya beras.
Pelemahan rupiah sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pasar harga beras di Indonesia (MNC Media)
Pelemahan rupiah sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pasar harga beras di Indonesia (MNC Media)

IDXChannel - Pelemahan rupiah sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pasar di dalam negeri terutama harga bahan pokok. Meski begitu, pemerintah masih terus melakukan upaya menstabilkan harga pangan salah satunya beras.

"Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam melakukan stabilisasi harga pangan seperti beras di pasar dengan cara menjaga cadangan pangan," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai Halal bi Halal di Kantor Bapanas, Kamis (18/4/2024).

Arief menambahkan, menurutnya hal itu akan mampu diantisipasi oleh pemerintah dengan cara menjaga cadangan pangan Pemerintah.

"Kalau selama ini harga naik itu kurang lebih, satu karena pasokan, kedua kalau impor itu karena currency, atau ketersediaan, enggak ada yang lain," katanya. 

Lebih lanjut, Arief menjelaskan antisipasi yang bisa dilakukan pemerintah untuk meredam dampak pelemahan rupiah terhadap gejolak harga pangan adanya dengan menjaga ketersedian. Caranya melakukan penyerapan yang optimal di tingkat petani ketika memasuki panen raya.

"(Antisipasi Pemerintah) cadangan pangan Pemerintah disiapkan. Tidak ada yang menyangka bahwa Iran menyerang pakai drone, betul gak? Tidak ada yang menyangka bahwa Rusia dengan Ukraina (konfliknya) seperti itu panjang waktunya. Tidak ada yang menyangka currency sampai Rp16.200," kata dia.

"Solusinya adalah kita perlu cadangan pangan pemerintah. Solusinya kita perlu menyiapkan pasca panen," lanjutnya.

Lebih lanjut, Arief menjelaskan salah satu strategi Pemerintah mengamankan cadangan beras dengan Pemerintah dengan menugaskan BUMN Pangan Bulog membeli langsung ke Petani.

"Sebab ketika masuk panen raya BUMN Pangan kerap berebut mengamankan stok dengan sektor swasta," kata Arife. 

"Karena kemarin di beberapa tempat, rebutan sama Private. Jadi kalau private belum kenyang, bulog kemudian masuk maka harganya akan tinggi lagi. Jadi ini awal-awal mengisi lumbung-lumbung penggiling padi," tutupnya.

(NIY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement