sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sudah Berkontribusi pada Penerimaan Negara Rp5,34 Triliun

Economics editor Michelle Natalia
11/02/2022 13:04 WIB
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga saat ini terus dikebut.
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga saat ini terus dikebut. (Foto: MNC Media)
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga saat ini terus dikebut. (Foto: MNC Media)

“Skema proyek tidak berubah. PMN digunakan lebih untuk kebutuhan setoran modal PT KAI ke PSBI, PSBI ke KCIC, jadi skema projectnya masih B2B tidak B2G,” tegas Dwiyana

Kontribusi KCJB untuk penerimaan negara sampai 31 Desember 2021 sudah mencapai Rp 5,34 triliun. Detailnya, Rp3,73 triliun berupa Penerimaan Negara dari Pajak seperti setoran kewajiban pajak, dan sisanya berupa penerimaan Negara Bukan Pajak  pembayaran penggantian PBB rumija Rp 16,9 miliar, pembayaran sewa BMN untuk stasiun Halim sampai 50 tahun ke depan sebesar Rp 1,16 triliun, pembayaran sewa rumija tol trase KCJB Rp 436,8 miliar.

Kontribusi lainnya dari KCJB hingga saat ini adalah adanya pertumbuhan ekonomi negara seperti yang tertuang dalam pre-assessment tahun 2018-2019 yang dilakukan oleh Sucofindo sebagai Assessor. Pertumbuhan ekonomi tersebut bersumber dari aktivitas local purchase yang mencapai 69,70% dari seluruh total belanja pengadaan yang dilakukan dalam proyek KCJB. 

Proyek KCJB juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi warga terdampak lewat realisasi pengadaan lahan sebesar Rp15 triliun yang dibayarkan langsung pada warga dengan harga yang sesuai undang-undang terkait. Belum lagi, serapan tenaga lokal untuk proyek KCJB yang mencapai 13.477 orang. (TIA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement