Sementara itu, mengenai tarif untuk layanan KA Makassar-Parepare, Djarot mengatakan, pihaknya masih menghitung besaran biaya yang akan dikenakan terhadap kemampuan dan kemauan membayar dari masyarakat atau ability and willingness to pay (ATP/WTP). Selain itu juga yakni, perhitungan biaya terhadap angkutan darat di wilayah tersebut.
"Kaitan dengan tarif kami masih hitung-hitung jadi kondisi yang ada, kalau dibandingkan di lintas yang sama, angkutan darat cukup mahal. Kami menimbang agar tak menunjukkan persaingan yang tidak sehat juga. Kami masih analisis," tandasnya.
(SLF)