IDXChannel - Perusahaan yang menyediakan jasa analisis keuangan, Moody's Investors Service, memperkirakan kerugian Credit Suisse membengkak menjadi USD3 miliar atau setara Rp45,7 triliun (kurs Rp15.251) akhir tahun ini.
Credit Suisse telah melaporkan kerugian 1,9 miliar franc atau setara USD1,92 miliar pada paruh pertama tahun ini. Bank tersebut mengatakan akan beroperasi dengan rasio ekuitas tingkat 1 (CET1) antara 13 persen dan 14 persen untuk sisa tahun 2022.
"Kami memperkirakan kerugian lebih lanjut pada paruh kedua tahun ini," ujar, wakil presiden senior di kelompok lembaga keuangan dari lembaga pemeringkat, Alessandro Roccati, dikutip dari laman reuters, Jum’at (7/10/22).
"Kami melihat kerugian USD3 miliar untuk setahun penuh, yang berarti CET1 akan sedikit di bawah 13 persen,” tambahnya.
Moody's menurunkan peringkat Credit Suisse pada Agustus dan sejak itu mempertahankan pandangan negatifnya. Penurunan peringkat mencerminkan betapa sulitnya bagi Credit Suisse untuk memposisikan kembali bank investasinya di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat dan pasar yang bergelombang.