IDXChannel - Pengamat penerbangan menilai kebijakan pemerintah untuk memberikan load faktor atau jumlah keterisian pesawat hingga 100% akan sia-sia apabila syarat perjalanannya masih mahal.
Pengamat penerbangan Gatot Raharjo mengatakan kebijakan tersebut perli dikaji ulang. Pasalnya sarat menggunakan pesawat dengan PCR lebih mahal dibanding moda transportasi lain.
"Ya sebaiknya kebijakan itu dikaji ulang, Karena kalau biaya untuk terbang besar, yang mau terbang kan juga berkurang," ujarnya kepada MNC Potal, Minggu (24/10/2021).
Menurutnya load faktor yang di izinkan 70 hingga 100% mustahil untuk terisi penuh jika harga PCR masih bertengger di harga Rp500 ribuan.
"Sebenarnya bisa kalau jumlah penerbangan dikurangi, misalnya dari 3 penerbangan jadi 1 penerbangan, Tapi bagaimana dengan rute yg hanya punya slot 1 penerbangan," sambungnya.