Sementara itu, populasi UMKM di Jatim mencapai 9.782.262 unit yang terbagi dalam 3 golongan usaha sesuai UU Nomor 20 Tahun 2008. Golongan pertama, Usaha Menengah dengan omset lebih dari Rp 2,5 milliar per tahun sebanyak 68.835 unit. Usaha Kecil dengan omset Rp300 juta - Rp 2,5 milliar pertahun sebanyak 579.567 unit. Terkahir usaha mikro dengan omset kurang dari Rp 300 juta per tahun sebanyak 9,13 juta unit.
Selaras dengan tema yang diusung dalam peringatan Hari Koperasi tahun ini, yakni Transformasi Koperasi Untuk Ekonomi Berkelanjutan, Khofifah mengatakan, banyak program yang disinergikan bersama elemen strategis untuk memberikan penguatan bagi K-UMKM.
Program pemberdayaan yang dilakukan Pemprov Jatim melalui Dinas Koperasi dan UKM pun beragam. Mulai dari peningkatan kualitas kelembagaan K-UKM, peningkatan kualitas produk KUKM, penguatan akses permodalan, perluasan akses pemasaran hingga peningkatan kualitas SDM yang ada di dalamnya.
“Kami pastikan akan hadir pada setiap kebutuhan dan menghadirkan solusi dari setiap permasalan roda perekonomian K-UMKM yang ada di Jatim. Tentunya tanpa meninggalkan sinergitas bersama elemen strategis terkait,” jelas Khofifah.
Selain itu, Mantan Menteri Sosial RI yang juga petnah menjadi wakil ketua umum Dekopin ini juga mengamati, peran perempuan turut hadir dengan signifikan pada bidang ekonomi di sektor K-UMKM.