Menyusul reksadana campuran yang juga mengalami penurunan AUM 3,28 persen menjadi Rp26,25 triliun atau terkoreksi 1,31 persen dari bulan sebelumnya.
Vice President Infovesta Utama, Wawan Hendrawan mengatakan, ada beberapa industri yang mengalami penurunan dana kelolaan, yang pertama adalah pendapatan tetap.
"ini terkait oleh tren kenaikan suku bunga di Amerika serikat yang membuat investor khawatir sehingga mereka melakukan penjualan pada obligasi-obligasi," jelas Wawan dalam program Market Review di IDX Channel, Selasa (31/5/2022).
Wawan menambahkan yang kedua adalah pasar uang yang sedikit mengalami penurunan.
"Kalau pasar uang saya melihatnya adalah antisipasi karena pada awal Mei kan itu adalah awal libur panjang lebaran jadi wajar sekali kalau terjadi masyarakat yang membutuhkan dana liquid itu mencairkan dulu yang pasar uang," ujarnya.