IDXChannel - Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia melanjutkan pelemahan pada Juli 2024. Lembaga pemeringkat dunia, Standard & Poor's Global Ratings (S&P Global) merilis data PMI Manufaktur Indonesia di zona kontraksi 49,3 pada Jui 2024 dibanding Juni 50,7 dan 54,2 pada Maret 2024.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, meski PMI terkoreksi, pemerintah akan menganalisis kondisi di masing-masing industri. Terutama sektor manufaktur yang selama ini banyak menyerap tenaga kerja, seperti industri garmen.
"Kami gunakan instrumen fiskal industri. Jadi sangat penting untuk menjaga daya tahan eksternal kita," kata Sri Mulyani usai konferensi pers KSSK di Kantor Pusat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Jumat (2/8).
"Jadi, meski PMI korektif di bawah 50, kita waspadai, kita lihat datanya. Kita rumuskan kebijakannya supaya masa kontraksi tidak lama dan bisa kembali. Kita tentu berharap global membaik dan terus kita usaha, sehingga PDB kita sampai akhir tahun terjaga momentumnya," lanjutnya.