sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Rumah Konglomerat Asia Tenggara Disulap Jadi Kantor OJK Jateng dan DIY

Economics editor Taufik Budi
10/10/2022 10:36 WIB
Ada kisah menarik dari kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta. Gedung tua itu ternyata rumah salah satu konglomerat.
Kisah Rumah Konglomerat Asia Tenggara Disulap Jadi Kantor OJK Jateng dan DIY. (Foto: Taufik Budi/MNC Media)
Kisah Rumah Konglomerat Asia Tenggara Disulap Jadi Kantor OJK Jateng dan DIY. (Foto: Taufik Budi/MNC Media)

“OJK melakukan renovasi dan perbaikan bangunan gedung cagar budaya tersebut pada tahun 2016 dan 2020 dengan berkoordinasi dengan Dinas Penataan Ruang Kota Semarang dan Tim Ahli Cagar Budaya Kota Semarang, sehingga bagunan cagar budaya ini tetap terjaga keasliannya namun tetap nyaman untuk digunakan sebagai perkantoran,” kata Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Aman Santosa Aman ketika menerima kunjungan anggota DPRD dan Pemerintah Kota Semarang belum lama ini.

“OJK akan terus berkomitmen memelihara dan menjaga gedung cagar budaya ini, dan mengalokasikan anggaran rutin pemeliharaan gedung setiap tahunnya, sehingga benar-benar membawa manfaat yang lebih besar lagi kepada masyarakat,” sambungnya.

Pengelolaan gedung cagar budaya oleh OJK ini mendapat apresiasi dari kalangan anggota dewan dan Pemerintah Kota Semarang. Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Rukiyanto menyampaikan apresiasi kepada OJK.

“Kami berharap hal positif dalam pengelolaan gedung dapat dipertahankan, sehingga masyarakat yang datang lebih nyaman karena bangunan yang indah dan merasa memiliki,” terang Rukiyanto.

Apresiasi juga diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang melalui Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Penataan Kota Semarang, Ismet Adipradana. Dia menyampaikan OJK adalah lembaga percontohan yang berhasil merawat dengan sangat baik bangunan cagar budaya.

“Bangunan cagar budaya ini menjadi salah satu icon Kota Semarang dan kini tetap dapat difungsikan dengan baik sebagai tempat perkantoran untuk melayani stakeholder,” kata Ismet.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement