Berdasarkan data triwulan III tahun 2023, investasi sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp9,56 Triliun, terdiri dari PMDN Rp5,32 Triliun, PMA Rp1,4 Triliun, dan Kredit Investasi Rp2,84 Triliun.
Pengolahan Ikan menempati urutan pertama investasi sebesar Rp3,65 Triliun, selanjutnya budidaya perikanan sebesar Rp2,6 Triliun, pemasaran Rp1,95 Triliun, penangkapan ikan Rp1,18 Triliun, dan jasa perikanan Rp186,51 Miliar.
Menteri Trenggono melanjutkan, tingginya permintaan hasil perikanan di pasar global tentunya disambut positif oleh pemerintah, yang ditunjukkan dengan kemudahan perizinan, insentif, keamanan dan kestabilan iklim politik, konektivitas, dan sumber daya manusia terampil sebagai tenaga kerja.
KKP juga mengedepankan tata kelola berbasis ekonomi biru untuk memastikan kelestarian ekosistem kelautan dan perikanan, sehingga industri di dalamnya berjalan berkelanjutan.
Hal lain yang tak kalah penting, lanjut trenggono, peningkatan geliat investasi biru di sektor kelautan dan perikanan akan berkontribusi dalam pencapaian target indeks ketahanan pangan nasional menjadi 70 pada tahun 2024. Beberapa faktor yang mempengaruhi indeks ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan, aksesibilitas pangan, dan keamanan pangan.