sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

KKP-Kemendes Kolaborasi Optimalkan Ekonomi Biru hingga Program Makan Bergizi Gratis

Economics editor Binti Mufarida
25/11/2024 14:40 WIB
KKP dan Kemendes PDT berkolaborasi untuk mengoptimalkan ekonomi biru hingga membangun desa khususnya desa pesisir untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis.
KKP-Kemendes Kolaborasi Optimalkan Ekonomi Biru hingga Program Makan Bergizi Gratis. (Foto Binti M/MPI)
KKP-Kemendes Kolaborasi Optimalkan Ekonomi Biru hingga Program Makan Bergizi Gratis. (Foto Binti M/MPI)

IDXChannel - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) berkolaborasi untuk mengoptimalkan ekonomi biru khususnya komoditas kelautan dan perikanan hingga membangun desa khususnya desa pesisir dalam rangka mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, pemerintah telah berencana membuat One Village One Product di mana setiap satu desa bisa menjadi penghasil satu komoditi perikanan.

Program ini, kata dia, juga bertujuan untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat desa melalui penyediaan Makan Bergizi Gratis berbasis hasil laut, sekaligus mendukung pengembangan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

“Nanti ada namanya Desa Lele, Desa Patin, Desa Ikan Mas, Desa Ikan Gurame. Sehingga kalau itu bisa menjadi dapur, tempat memasak untuk Makan Bergizi Gratis,” ujar Sakti kepada awak media di Gedung Mina Bahari IV, Kantor KKP, Jakarta, Senin (25/11/2024).

Lebih lanjut, Sakti mengatakan, pemberdayaan desa itu dikatakan juga akan berdampak baik terhadap kemajuan perekonomian desa. Dari kerja sama tersebut, Sakti menyampaikan kalau KKP nantinya akan memberikan benih ikan kepada sejumlah desa yang dipilih.

Pada kesempatan itu, Menteri Desa PDT Yandri Susanto mengatakan, kolaborasi antara Kemendes PDT dan KKP ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Dia pun optimistis kolaborasi ini akan mendorong kemajuan Indonesia. 

“Dengan adanya kolaborasi ini, kami berharap desa-desa dapat menggali potensi kelautan dan perikanan yang ada, serta mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya.

Yandri pun menegaskan, ada banyak desa yang berpotensi untuk dikembangkan khususnya komoditi perikanannya. Dia memastikan program pembangunan tersebut sudah mulai berjalan dengan dipimpin oleh Kemendes PDT.

“Jadi potensi itu mau kita tumbuh kembangkan untuk menunjang swasembada pangan, terutama mungkin swasembada proteinnya,” katanya.

Yandri pun menyebut, jumlah desa di Indonesia ada sekitar 75 ribu. Pemerintah saat ini tengah berencana membuat 30 persen di antaranya menjadi desa dengan penghasil swasembada protein dari ikan. 

Hasil komoditi tersebut, kata Yandri, akan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan untuk program makan bergizi gratis yang akan efektif tahun depan, Januari 2025.

Dia kembali menegaskan, desa juga harus berperan aktif pemasok bahan baku makanan, terutama untuk program makan bergizi gratis. Artinya, jangan sampai masyarakat desa hanya menjadi penonton.

“Makan siang bergizi itu kebutuhan sangat banyak. Saya di mana-mana menyampaikan, jangan sampai desa itu menjadi penonton. Jangan sampai misalkan desa di Serang, Banten, bahan bakunya diambil dari Bogor, diambil dari Cianjur. Di Serang juga bisa dimaksimalkan ikannya,” kata dia.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement