Permasalahan ketahanan pangan itu telah menjadi perhatian seluruh pemimpin dunia. Oleh karena itu, KKP telah melakukan langkah antisipatif untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Trenggono menyebut kekayaan sumber daya laut yang melimpah merupakan modal dasar untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan gizi nasional.
Menurutnya, melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) menjadi indikator peningkatan Angka Konsumsi Ikan Nasional. Gerakan itu menjangkau di hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota termasuk wilayah dengan tingkat prevalensi stunting tinggi.
KKP mencatat angka konsumsi ikan nasional pada 2021 mencapai 55,16 kg/kapita setara ikan utuh segar. Angka ini tumbuh 1,10% dibanding tahun sebelumnya sebesar 54,56 kg/kapita setara ikan utuh segar. Angka konsumsi ikan pada 2024 ditargetkan sebesar 62,5 kg/kapita setara ikan utuh segar.
Ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan memiliki kandungan asam lemak omega 3,6,9, kata Trenggono, sangat relevan sebagai salah satu sumber asupan gizi untuk mendukung program ketahanan pangan.
"Ikan juga mengandung vitamin dan mineral untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas. Selain itu, ikan termasuk komoditas yang mudah dikreasikan menjadi berbagai olahan sehingga menjadi lebih variatif saat dihidangkan,” pungkas Trenggono.