"Ada sekitar 20 persen dari total keseluruhan, atau kurang lebih 100 UMKM, yang sudah didistribusikan ke luar daerah. Dalam satu UMKM juga terkadang ada satu hingga dua brand (yang telah distribusi ke luar daerah)," tutur Widhi.
Terbaru, Rumah BUMN kali ini juga telah bekerja sama dengan DOKU, yang merupakan sebuah layanan dompet elektronik (e-wallet) yang dikeluarkan oleh PT. Nusa Inti Artha. DOKU adalah aplikasi yang tepat bagi pelaku UMKM, karena dalam aplikasi ini dapat membantu transaksi secara online maupun offline.
"Sudah jalan enam bulan (kerja sama dengan DOKU)," ungkap Widhi.
Dalam kerja sama tersebut, DOKU juga memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM baik secara offline ataupun online. Pelatihan secara online diadakan rutin setiap bulan dan dikemas dalam bentuk webinar, dengan harapan UMKM tersebut dapat berkelanjutan.
Dampak dari kerja sama DOKU dengan Rumah BUMN terlihat dari sisi pencatatan UMKM yang sudah tertata, sehingga para pelaku UMKM dapat mengetahui perkembangan omzetnya. Karena dinilai pencatatan secara manual sedikit memberikan kesulitan dan susah untuk dipantau. (TSA)