Lebih lanjut, Ima menekankan pentingnya memprioritaskan proyek-proyek yang sudah siap eksekusi, terutama proyek belanja modal yang berdampak besar terhadap perekonomian namun memiliki waktu pelaksanaan yang lebih panjang.
"Belanja modal di dalam infrastruktur itu sendiri atau peralatan pada umumnya memiliki nilai yang besar dan memiliki multiplier efek yang sangat tinggi, tetapi juga memerlukan waktu eksekusi yang lebih panjang. Ya, tentu strateginya adalah memprioritaskan proyek yang kemudian sudah siap untuk kemudian dilakukan eksekusi," kata dia.
Ima juga mendorong Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mengambil peran lebih aktif dalam mendorong percepatan belanja, salah satunya dengan memberikan peringatan dini (early warning) kepada kementerian/lembaga yang memiliki serapan rendah, sekaligus memberikan insentif berbasis kinerja anggaran.
"Dan tentu kita perlu melakukan mitigasi di risiko di akhir tahun. Jangan sampai ini kemudian menjadi pola seperti kejer tayang gitu ya, yang kemudian menurunkan kualitas daripada output dan memimpin kepada risiko terkait dengan audit itu sendiri," tutupnya.
(Dhera Arizona)