Simon menambahkan, dalam berbisnis Pertamina tidak hanya berorientasi pada laba. Kinerja keuangan positif Pertamina turut dikontribusikan ke negara, dalam bentuk pajak, dividen dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Hingga Juni 2025, kontribusi Pertamina kepada keuangan negara mencapai Rp 225 triliun.
“Pertamina adalah instrumen strategis untuk pembangunan nasional,” ujarnya.
Simon menambahkan, untuk mengoptimalkan perannya dalam Asta Cita, Pertamina akan terus melakukan perbaikan serta inisiatif untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(Dhera Arizona)