Dia menambahkan, Danantara juga tengah meninjau ulang seluruh aspek operasional Krakatau Steel, mulai dari sistem bisnis, pembeli utama, hingga kekuatan kompetitif perusahaan di pasar baja nasional. Langkah ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi BUMN untuk memastikan kinerja perusahaan pelat merah dapat lebih efisien, kompetitif, dan berkelanjutan.
"Kita lihat bagaimana mereka menjalankan bisnis selama ini, siapa saja buyernya, apa kekuatannya. Ini semua kita bereskan," ujarnya.
Mengutip Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Krakatau Steel mengusulkan permohonan dukungan dana dari Danantara sebesar USD500 juta, yang mana dalam jangka pendek akan dipenuhi dalam bentuk Pinjaman Pemegang Saham (PPS) senilai USD 250 juta.
Dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan operasional utama, antara lain, pembelian bahan baku berupa slab baja untuk pabrik HSM, hot rolled coil (HRC) dan cold rolled coil full hard (CRC F/H) pabrik CRM PT KBI, HRC pabrik pipa baja PT KPI, serta produk baja turunan.