Bhima menyarankan hal yang kemudian juga yang perlu diantisipasi dampak dari krisis energi yang ada di Inggris ini akan memicu penurunan ekspor komoditas dari Indonesia.
"Ini berpengaruh pada komoditas ekspor karena dikhawatirkan adanya shutdown dari beberapa industri-industri penting yang ada di Inggris karena kelangkaan energi. ini harus diantisipasi juga dengan mencari pasar-pasar yang potensial di luar dari Inggris atau di luar dari negara yang sedang ancaman krisis energi nya itu meningkat," terang nya.
Kemudian bagi pemerintah Inggris telah melakukan berbagai cara untuk bisa menangani krisis tersebut.
"Ini sebenarnya momentum transis menuju energi terbarukan itu memang harus disiapkan sehingga ketika harga energi internasional yang meningkat yang berasal dari fosil maka ketergantungan ini bisa menciptakan krisis dan ini harus diatasi dengan masuk kepada solar panel kepada energi terbarukan dari air dari Kemudian dari sumber-sumber energi terbarukan lain dan jadi momentum emisi karbon,"tandasnya. (TIA)