Neraca perdagangan RI terpantau kuat dengan beberapa negara di antaranya Filipina, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Brunei Darussalam.
Adapun tiga negara ASEAN lain mencatatkan defisit neraca dagang di antaranya Laos, Thailand, dan Singapura. (Lihat grafik di bawah ini.)
Surplus neraca dagang RI dengan Filipina tercatat USD3,19 miliar dan sebesar USD735 juta dengan Malaysia. Indonesia juga mencatatkan surplus neraca dagang dengan Vietnam dan
Myanmar masing-masing mencatatkan nilai sebesar USD688,5 juta dan USD286,81 juta. Adapun surplus neraca dangan dengan Kamboja dan Brunei Darussalam tercatat masing-masing USD262,76 dan USD18,65 juta.
Namun, RI juga tercatat mengalami defisit neraca dagang dengan Laos, Thailand dan Singapura. Defisit ini tercatat masing-masing USD29,67 juta dengan Laos, dan USD1,15 miliar dengan Thailand dan Singapura.
Defisit perdagangan di kawasan Asia Tenggara terparah dialami RI dengan Thailand dan Singapura. Padahal, kedua negara merupakan mitra dagang utama Indonesia.
Thailand bahkan merupakan pemasok utama gula Indonesia dengan menjadi importir gula terbesar dengan nilai USD1,22 miliar sepanjang 2022. (ADF)