"Ini momen yang sangat langka, ini juga momen untuk melahirkan satu legacy, bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk ASEAN dan dunia," ujarnya.
Di samping itu, Ariawan menilai saat ini juga senter kabar bahwa dolar AS makin banyak ditinggalkan oleh beberapa negara untuk melakukan transaksi.
Hal itu dilakukan karena banyak negara yang mulai menekan perjanjian kerja sama langsung antarnegara, sehingga transaksi yang dilakukan menggunakan mata uang antar negara yang melakukan transaksi.
Contoh komiten tersebut yang seharusnya bisa dikuatkan lagi dengan memanfaatkan momentum keketuan Indonesia pada KTT ke-43 ASEAN.
"Jangan sampai sudah ada komitmen, tapi ada negara lain yang tetap menggunakan dolar as dalam melakukan transaksinya," kata Ariawan.