Memiliki gross floor area lebih dari 120.000 m2 dengan commercial area lebih dari 50.000 m2, dan hingga 400 toko yang dihadirkan, Living World Bali akan menjadi mal terbesar di Pulau Bali yang diperkuat dengan konsep Home Living, Lifestyle & Eat-ertainment yang terlengkap di Ibukota Bali, Denpasar.
Selain itu, Living World Bali menghadirkan keindahan dan keunikan arsitektur bernuansa tradisional Bali yang menyatu dengan konsep terbaru dari tenant restoran/kafe & entertainment. Mulai dari zona khusus “Asian Market” yang sangat kental dengan budaya Bali, baik dari arsitektur dan hadirnya beragam produk UMKM Bali.
Kemudian berbagai gelaran acara dan kegiatan-kegiatan tradisional Bali yang diselenggarakan di area amphitheatre Living World Bali. Hingga revitalisasi area pinggir Sungai Bindu yang berada tepat di samping Mal sebagai pusat kegiatan outdoor, area kuliner terbuka, dan venue untuk berbagai acara komunitas. Seluruhnya akan memperkuat posisi Living World Bali sebagai salah satu icon terbaru di Pulau Bali.
Mal Living World Bali juga menerapkan konsep energy efficient architecture (arsitektur dengan penggunaan energi yang efisien) pada pembangunannya.
Mulai dari sistem AC berefisiensi tinggi dalam penggunaan listrik yang menghemat energi hingga 20% atau dalam pengurangan energi listrik 1,200 MW/tahun, penggunaan panel surya di atap mal yang dapat memproduksi listrik hingga 1,123 MWp/tahun, penggunaan jenis lampu LED pada mayoritas penerangan yang dapat menghemat energi hingga 50%, smart building design berupa pengaturan orientasi bangunan dan solusi minimalisasi panas matahari masuk ke dalam gedung dengan permainan landscape, serta pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami dalam gedung dengan membuat skylight dari jendela berbahan kaca double glazing.