sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kuota Rumah Subsidi Jadi 350 Ribu Unit, Segini Jumlah yang Sudah Direalisasikan

Economics editor Nia Deviyana
16/09/2025 07:56 WIB
Maruarar menekankan bahwa peningkatan kuota ini telah diiringi dengan progres realisasi yang positif di lapangan.
Kuota Rumah Subsidi Jadi 350 Ribu Unit, Segini Jumlah yang Sudah Direalisasikan. Foto: iNews Media Group.
Kuota Rumah Subsidi Jadi 350 Ribu Unit, Segini Jumlah yang Sudah Direalisasikan. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto mendorong percepatan penyediaan rumah subsidi bagi masyarakat. Salah satunya dengan menaikkan kuota dari 220 ribu menjadi 350 ribu.

"Pertama, kami sampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo yang sangat concern kepada perumahan. Buktinya tahun ini kuota rumah subsidi dinaikkan secara signifikan dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit," ujar Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Maruarar pun melaporkan perkembangan terkini penyerapan program rumah subsidi sepanjang 2025. Maruarar menekankan bahwa peningkatan kuota ini telah diiringi dengan progres realisasi yang positif di lapangan.

"Dari 1 Januari sampai 15 September, ini yang sudah diserahkan 175.662, ini ya datanya ya, realisasi akad, kemudian yang kategori sedang pembangunan berjalan, ready stock dan persetujuan kredit, dan akad kredit ada 45 ribu. Jadi totalnya 221.047,” kata Maruarar.

Menteri PKP juga menjelaskan terobosan baru berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan. Maruarar menyebut program senilai Rp130 triliun ini menjadi sejarah baru karena untuk pertama kalinya KUR diarahkan mendukung pembiayaan rumah rakyat, baik dari sisi suplai maupun permintaan.

"Itu dari segi suplai ada Rp117 triliun. Itu yang bisa memanfaatkan adalah kontraktor, developer, dan toko bangunan. Nah itu bagus banget karena bunganya disubsidi 5 persen. Contoh mereka biasa minjem duit itu mungkin di bank (bunganya) 11 persen gitu ya. Dengan program ini jadi bisa disubsidi 5 persen, jadi bayarnya cuma 6 persen,” ujar Maruarar.

Selain mendukung sektor suplai, KUR perumahan ini juga menyasar sisi permintaan dengan menyokong pelaku usaha mikro di bidang hunian. Maruarar menilai kebijakan ini akan membuka peluang luas bagi masyarakat kecil yang berusaha di rumahnya untuk turut meningkatkan kesejahteraan.

Maruarar juga menegaskan bahwa program KUR perumahan merupakan hasil koordinasi lintas kementerian. Menteri PKP menyebut terobosan ini lahir berkat dukungan berbagai pihak yang mengoordinasikan pelaksanaan KUR melalui perbankan.

"Jadi belum pernah tuh ada KUR perumahan dari kita Merdeka sampai sekarang. Jadi itu terobosan banget tuh dan kita juga udah bekerja sama untuk program seperti arahan Presiden Prabowo, membuat program untuk melawan rentenir," ujar dia.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement