Sementara itu, kata Sri Mulyani, dari sisi capital inflow masih positif yakni Rp18,24 triliun secara ytd. "Namun, pada Januari kita melihat outflow sebesar Rp2,65 triliun untuk SBN domestik kita," katanya.
Dia menambahkan, yield atau imbal hasil dari Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia baik berupa Rupiah maupun dolar AS, masih relatif stabil.
"Ini adalah kinerja yang luar biasa baik ditopang kepercayaan terhadap pengelolaan APBN yang baik dan kredibel serta pruden yang membuat kita mampu menjaga yield dari SBN pada level relatif rendah, bahkan, spread terhadap USD itu juga sangat tight," jelas Sri Mulyani.
Menurutnya, itu juga menggambarkan kepercayaan terhadap APBN dari pemegang SBN atau bond holder.
(YNA)