Meski demikian, bila dibandingkan dengan negara lain, kontribusi 16 persen masih terbilang kecil karena BUMN mampu mengumpulkan aset sebesar 573 miliar dolar Amerika Serikat (AS) Sebagai perbandingan, pada tahun yang sama aset Super Holding Temasek Singapura sebesar 227 miliar dolar AS. Kontribusi Temasek terhadap PDB Singapura mencapai 21,6 persen.
Hal serupa juga dilakukan BUMN China, di mana kontribusi perusahaan plat merahnya mampu memberikan keuntungan finansial terhadap PDB negara setempat hingga mencapai 58,4 persen dari total aset sebesar 10,400 miliar dolar AS.
Sementara itu, Super Holding Malaysia masih tertinggal dengan Indonesia. Di mana, pada tahun yang sama kontribusi Khazana sebesar 1,4 miliar dari jumlah asetnya 33 miliar dolar AS.
Dari segi aset, dari data yang dipublikasi Kementerian BUMN, selama lima tahun terakhir aset perseroan plat merah mengalami kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2015 aset BUMN tercatat sebesar Rp5.760 triliun, dan pada akhir 2019 menjadi sebesar Rp8.734 triliun.
Angka ini menunjukan bahwa selama lima tahun terakhir aset BUMN tumbuh sebesar 51,63 persen atau rata-rata per tahunnya tumbuh 11 persen.