IDXChannel - Secara agregat, laba bersih atau net profit BUMN pada 2020 mengalami penurunan drastis. Kementerian BUMN mencatat, pada 2020 laba bersih BUMN hanya mencapai Rp28 triliun saja atau turun 77 persen dari laba yang dikontribusikan pada 2019 sebesar Rp124 triliun.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, penurunan laba bersih BUMN disebabkan pandemi Covid-19. Di sisi revenue BUMN pun turun dari Rp1.600 triliun menjadi Rp1.200 triliun.
Meski begitu, nilai net profit dan revenue BUMN masih berupa perkiraan pemegang saham. Artinya, belum masuk pada tahap audit. Pengumuman hasil audit kinerja keuangan BUMN akan disampaikan pada September 2021 mendatang.
"Sebagai catatan saja, kita lihat dari konsolidasi awal, karena itu belum diaudit bahwa jelas pandemi ini sangat berdampak juga dengan BUMN, yang tadinya kita punya net profit, tapi ini, net profit yang belum dibagi, tetapi ini dipakai lagi untuk BUMN lain, itu yang tadi Rp124 triliun di tahun 2019, di tahun ini konsolidasi hanya Rp28 triliun, hal ini bisa terlihat nyata di buku setelah di audit, revenue pun turun dari Rp1.600 triliun menjadi Rp1.200 triliun," ujar Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, Kamis (3/6/2021).
Dalam catatan MNC Portal Indonesia, Erick Thohir secara gamblang mengakui kontribusi BUMN secara konsisten mampu memberikan kontribusi di atas 16 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sejak 2018.