sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Labour20 Didorong Bahas Penuntasan Kemiskinan dan Pengangguran serta Manfaat bagi Kelompok Rentan

Economics editor Fahmi Abidin
31/01/2022 14:13 WIB
Presidensi G20 di 2022 menjadi momen penting bagi Indonesia untuk memimpin perubahan dunia. Salah satunya yang diusung yakni transformasi digital.
Labour20 Didorong Bahas Penuntasan Kemiskinan dan Pengangguran serta Manfaat bagi Kelompok Rentan. (Foto: MNC Media)
Labour20 Didorong Bahas Penuntasan Kemiskinan dan Pengangguran serta Manfaat bagi Kelompok Rentan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel Presidensi G20 di 2022 menjadi momen penting bagi Indonesia untuk memimpin perubahan dunia. Salah satunya yang diusung yakni transformasi digital, termasuk di dalamnya adalah transformasi industri menuju industri 4.0 serta transformasi Labour20 (L20) menuju digitalisasi yang menjadi bagian utama dari pesan Indonesia untuk dunia.

"Oleh karena itu sangat diharapkan bahwa L20 bisa membuat semacam piloting, contoh soal, ataupun lighthouse agar bisa didorong keberhasilan dari transformasi ini dan dari segi retraining reskilling, serta ditambah lagi dari segi kesejahteraan. Tentu ini bisa direplikasi oleh negara lain,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan dalam acara Kick-Off Meeting Labour20 di Jakarta, Senin (31/1/2022)

Sebagai informasi, pertemuan serikat pekerja mendapatkan pengakuan kelembagaan sebagai L20 pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Prancis di 2011. Pengakuan tersebut membuat L20 sejajar dengan B20. Kemudian, pada KTT G20 di Los Cabos di 2012, pemimpin L20 dan B20 diundang Presiden Calderon dan sejak saat itu L20 dan B20 kembali bertemu dan berkolaborasi dalam G20.

“Delegasi serikat pekerja akan bertemu dengan pemimpin negara G20 yang menghadiri KTT, dan gagasan-gagasan ini tentu bisa untuk diusulkan dalam lingkup stabilisasi lapangan kerja, perlindungan sosial bagi pekerja yang terdampak krisis maupun terdampak pandemi Covid-19,” ungkap Menko Airlangga.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah pada 2021 juga memberikan Bantuan Subsidi Upah dengan anggaran Rp8,8 triliun untuk 8,8 juta buruh atau pekerja. Selain itu, untuk meningkatkan keterampilan, Pemerintah meluncurkan Program Kartu Prakerja yang selama 2020 hingga 2021 telah menjangkau 11,4 juta orang.

“Ini adalah program pertama Pemerintah secara full digital dari hulu ke hilir. Sekarang program ini juga telah memasukkan unsur face recognition. Jadi, sudah fully AI dan pembayarannya dari bendahara negara langsung ke e-wallet peserta,” lanjut Menko Airlangga.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement