Lebih lanjut, dia mengatakan realisasi konsumsi listrik tersebut juga melampaui target yang dipatok pada 2023 yaitu sebesar 1.336 kWh per kapita. Hal itu mencerminkan adanya peningkatan konsumsi listrik dari tahun ke tahun dan menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"(Ada) pertumbuhan ekonomi. (Misal) bapak kan sekarang gajinya segini, ini perlu tadinya 1 kamar ada AC anak bikin AC lagi. Kan ada handphone sekarang nanti ada mobil listrik besar loh itu," terangnya.
Kendati demikian, Jisman menilai, RI masih perlu mengerek konsumsi listrik per kapita karena semakin tinggi konsumsi listrik menunjukkan kemakmuran masyarakat.
"Kita berharap paling tidak mengejar Thailand dulu di 2000 sekian," pungkasnya.
(FRI)