sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lawan Kartel Kremasi Jenazah Covid, Pengusaha Jusuf Hamka: Tidak Manusiawi!

Economics editor Tim IDXChannel
21/07/2021 12:42 WIB
Pengusaha tol sekaligus Pembiana Krematorium Cilincing, Jusuf Hamka marah ketika mengetahui banyak masyarakat yang diperas oleh oknum kremasi jenazah.
Lawan Kartel Kremasi Jenazah Covid, Pengusaha Jusuf Hamka: Tidak Manusiawi! (FOTO: MNC Media)
Lawan Kartel Kremasi Jenazah Covid, Pengusaha Jusuf Hamka: Tidak Manusiawi! (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pengusaha tol sekaligus Pembiana Krematorium Cilincing, Jusuf Hamka marah ketika mengetahui banyak masyarakat yang diperas oleh oknum kremasi jenazah hingga harus membayar Rp80 juta. Ia akan melawan praktik kartel ini dengan menginstruksikan Krematorium Cilincing, Jakarta untuk menerima jenazah covid-19.


"Saya mendapat kabar bahwa telah terjadi kartel dalam pembakaran jenazah korban covid. Jelas kremasi yang mengkartelkan sangat-sangat tidak beradab dan ini menyedihkan," kata pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Jusuf Hamka, dalam akun instagramnya, dikutip Rabu (21/7/2021).

"Saya terpanggil, oleh sebab itu Yayasan Krematorium Cilincing yang berada di bawah saya, kebenaran itu milik kakak saya drs Cecep, saya sudah perintahkan mulai hari ini, tanggal 19 Juli 2021 supaya menerima jenazah korban covid dengan biaya hanya Rp7 juta," tambahnya.

Ia mengungkapkan, apa yang dilakukan para kartel krematorium terhadap masyarakat yang mematok harga tinggi hingga Rp80 juta untuk proses kremasi jenazah korban covid adalah perbuatan yang tidak manusiawi.

"Karena kartel-kartel sudah tidak manusiawi, sudah memeras saudara-saudara kita sampai dengan harga Rp80 juta dan kita lawan kartel ini bersama, bersama kita bisa. Jangan khawatir saudara-saudaraku. Umat Kristiani, Umat Budha saya selalu ada bersama kalian dan saya akan bantu buat kalian. Dan buat saudara-saudara yang tidak mampu bawa surat keterangan lurah dan bawa surat keterangan camat, saya akan mintakan supaya dibebaskan biaya alias gratis," tutupnya. (RAMA)

Advertisement
Advertisement