IDXChannel – Lebih dari 50 negara telah menghubungi Gedung Putih secara langsung untuk memulai perundingan dagang setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan tarif impor pada Rabu pekan lalu.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, seperti dilansir dari Aljazeera, Minggu (6/4/2025). Meskipun begitu, dia tidak mengungkapkan negara-negara mana saja rencananya terlibat dalam perundingan perdagangan.
Bessent mengklaim tarif tersebut memberi Trump "daya ungkit maksimum”, meskipun dampaknya terhadap ekonomi AS masih belum pasti. Ia menepis kekhawatiran tentang resesi, dengan mengutip pertumbuhan lapangan kerja yang sangat kuat di AS.
Di sisi lain, dalam serangkaian wawancara acara bincang-bincang pada Minggu (6/4/2025) pagi waktu setempat, salah satu penasihat ekonomi utama Trump menyebut tarif tersebut sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi AS dalam perdagangan global.
Pada kenyataannya, kebijakan tarif dagang telah menyebabkan penurunan nilai saham AS hampir USD6 triliun minggu lalu itu dan menghantam pasar global. Hal itu telah menarik perhatian dunia dan memicu kekhawatiran akan potensi penurunan ekonomi.
Penerapan tarif impor yang diumumkan Trump mulai berlaku secara luas pada Sabtu (5/4/2025). Tarif "dasar" awal sebesar 10 persen mulai berlaku di pelabuhan laut, bandara, dan gudang pabean AS, yang menandai penolakan penuh Trump terhadap sistem tarif yang disepakati bersama pasca-Perang Dunia II.