sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lebih Menular dari Delta, Varian R.1 Muncul di Amerika Serikat

Economics editor Muhammad Sukardi
24/09/2021 11:06 WIB
Varian R.1 dianggap berisiko lebih berbahaya dari varian Delta.
Varian R.1  dianggap berisiko lebih berbahaya dari varian Delta. (Foto: MNC Media)
Varian R.1 dianggap berisiko lebih berbahaya dari varian Delta. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Varian R.1 disorot Amerika Serikat (AS) saat ini, karena memiliki mutasi penting dalam menciptakan masalah baru di pandemi Covid-19 yang belum usai. Varian ini bahkan dianggap berisiko lebih berbahaya dari varian Delta.

Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), mutasi penting yang dimaksud adalah 'D614G' yang menunjukan bukti bahwa dapat meningkatkan penularan virus.

"Artinya, varian R.1 bisa lebih menular daripada jenis varian Covid-19 sebelum-sebelumnya," terang CDC, dikutip dari Prevention, Jumat (24/9/2021). Meski begitu, CDC belum mengidentifikasi varian R.1 sebagai varian of interest (VoI) atau variant of concern (VoC). 

CDC melaporkan juga bahwa mutasi lain dari varian R.1 telah terlihat pada varian yang sudah masuk ke kategori VoC. Menurut peneliti, varian R.1 ini dikhawatirkan akan menghambat terapi Covid-19 dan mungkin dapat kebal vaksin.

Beberapa laporan mengatakan bahwa varian R.1 ini sudah menyebar di 47 negara bagian di AS, tapi karena varian ini tidak dipantau secara aktif oleh CDC, sulit untuk mengetahui dengan pasti sudah kemana saja pergerakan varian ini. Namun, Kentucky menjadi wilayah tertinggi penyebaran.

Varian R.1 sendiri teridentifikasi di panti jompo wilayah Kentucky sejak Maret 2021. Dari laporan yang dibuat CDC, ada 83 warga yang terinfeksi dan 116 tenaga kesehatan, padahal 26 penghuni panti jompo dan 20 nakes sudah pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.

Pengujian genomik pun dilakukan untuk mencari kebenaran mengenai varian R.1 dan hasilnya terbukti benar bahwa kesemuanya itu terinfeksi varian R.1. Semua orang yang terinfeksi memiliki gejala, satu orang dinyatakan meninggal dunia.

CDC melaporkan, 90% penghuni panti jompo dan 52% staf kesehatan sudah divaksinasi dosis lengkap. Artinya, vaksin Covid-19 yang ada sekarang kurang efektif terhadap serangan varian R.1. (TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement