Ketergantungan pada produksi nikel yang dikendalikan oleh China membuat produsen mobil AS dan Eropa tak diuntungkan, terutama di pasar kendaraan listrik global. Sebab, Nikel adalah komponen utama baterai.
Hingga kini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia belum memberikan komentar.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan membentuk satuan tugas untuk mengembangkan industri hilir mineral dengan pembiayaan dalam negeri. Bulan lalu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut cara itu dilakukan untuk secara bertahap mengurangi persepsi pihak asing mendapatkan keuntungan paling besar.
Laporan C4ADS itu menemukan dua perusahaan China, Tsingshan Holding Group dan Jiangsu Delong Nickel Industry Co Ltd, menguasai lebih dari 70 persen kapasitas pemurnian di Indonesia pada 2023.
Kedua perusahaan tersebut merupakan salah satu investor awal ketika Indonesia memulai upaya untuk melakukan pengolahan bijih nikel di dalam negeri.
(Ibnu Hariyanto)