Ia bilang, pihaknya pun sudah menargetkan program-program untuk memberdayakan sumur-sumur tersebut sudah ada dan dapat segera diluncurkan pada kuartal I-2024.
"Nah kemudian juga upaya-upaya untuk bisa melakukan optimalisasi dari lifting dengan menggunakan metode waterflood maupun dengan chemical itu kita dorong dan tentu saja untuk mengupayakan ini kita harus juga memikirkan kebijakan-kebijakan baru yg akan kita terapkan," tutur Arifin.
Lebih lanjut, Arifin juga mengakui, tren penurunan juga terjadi di sektor gas karena adanya indikasi kelandaian. Sebagaimana diketahui, realisasi lifting gas pada 2023 mencapai 964 ribu BOEPD atau lebih rendah dari asumsi 1,1 juta BOEPD.
Namun demikian, dikatakannya, dengan beroperasinya Tangguh Train 3 maka pihaknya bisa mengangkat capaian lifting gas. Ia menambahkan, pada 2023 juga telah ditemukan beberapa discovery yang sangat besar antara lain di Geng North yang bisa mengangkat lebih dari 5 tcf plus kondensat.
"Dan juga temuan eksplorasi di andaman, ada dua blok di Andaman yang katakanlah masing-masingnya memberikan indikasi dua kali rata-rata 5,5 tcf dan ini akan segera kita dorong agar kepastian untuk berproduksinya juga bisa dicapai di dalam tahun 2030, dalam tahun 2030 kita harus bisa termanfaatkan," pungkasnya.
(YNA)