IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut ada lima wilayah kerja (WK) atau blok migas yang tak laku saat dilelang. Kelima blok migas tersebut yaitu Panai, Patin, Natuna D-Alpha, Akimeugah I dan Akimeugah II.
Padahal, potensi migas di sejumlah blok migas tersebut cukup besar. Seperti Blok Natuna D-Alpha digadang-gadang memiliki potensi mencapai 46 trilion cubic feet (TCF) atau 2,5 kali dari Blok Masela.
Sementara itu, Akimeugah I dan Akimeugah II yang tadinya bernama Blok Warim, juga disebut-sebut memiliki potensi migas raksasa atau giant discovery.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Tutuka Ariadj, mengatakan alasan belum lakunya Akimeugah I dan II karena masalah infrastruktur yang memang belum terbangun dengan bagus. Sementara untuk Natuna D-Alpha karena tantangan kandungan CO2 yang tinggi.
"Kalau Akimeugah iya (medan berat), infrastruktur belum bagus. Kalau Natuna masalah CO2 yang sangat tinggi," jelasnya ketika ditemui di Perkantoran Lemigas, Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Lebih lanjut, Tutuka mengatakan blok migas yang belum laku bakal menjadi WK available dan akan ditawarkan kembali ke investor dengan mekanisme joint study. Pihaknya pun akan terbuka kepada siapapun yang berminat mengelola blok migas tersebut.
"Siapa aja, Pertamina kan kalau dia merasa sudah terlalu banyak dan tidak mau ini, kita terbuka siapapun boleh. Siapa yang bersedia boleh, kan tantangannya beda," tuturnya.
Bahkan Tutuka mengatakan pihaknya juga akan memberi insentif bagi mereka yang mau masuk ke Blok Warim. "Ada (insentif), kalau Warim iya. Kita akan duduk bareng dengan yang berminat, kira-kira ekonomisnya bagaimana, kita serius akan hal itu," tuturnya.
(FRI)