Menurut Biro Statistik Nasional China, pada bulan September, aktivitas pabrik mulai mengalami peningkatan kembali dikarenakan pemerintah lebih banyak mengeluarkan dana untuk infrastruktur. Meskipun begitu, manufaktur tersebut tidak berkembang setelah dua bulan berjalan. Hal tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan, khususnya sejak survei swasta menunjukkan bahwa aktivitas pabrik menurun pada bulan September.
2. Pemerintah belum maksimal dalam menangani perekonomian China
Pada bulan Agustus, Beijing telah mengumumkan 1 triliun yuan atau USD 203 miliar untuk meningkatkan usaha kecil, infrastruktur, dan real estate. Akan tetapi, para pejabat dapat melakukan lebih banyak hal untuk memicu pengeluaran dalam memenuhi target pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
"Respon yang diberikan pemerintah terhadap melemahnya perekonomian kali ini cukup sederhana jika dibandingkan dengan apa yang telah kita lihat selama krisis ekonomi sebelumnya," kata Louis Kuijs, Kepala ekonomi Asia di S&P Global Ratings.
3. Krisis Pasar properti di China
Aktivitas real estate yang melemah dan adanya sentimen negatif mengenai sektor perumahan tidak diragukan lagi telah memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Hal ini menimbulkan pengaruh yang besar terhadap perekonomian karena properti dan industri lain yang berkontribusi telah menyumbang hingga sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) China.