Berdasarkan kondisi tersebut, lanjut Benny, pihaknya melakukan evaluasi di sejumlah sektor, salah satunya menggodok sejumlah cara untuk menyelaraskan roda wisata dan geliat perekonomian warga lokal.
Sebagai langkah awal, pihaknya memberikan imbauan kepada para pelaku UMKM, khususnya UMKM kuliner agar tetap mematok harga yang wajar.
"Penyedia makanan misalnya tidak boleh mematok harga yang tinggi, misalnya minuman di minimarket Rp2.000, dijual Rp3.000 lah, jangan Rp7.000 atau Rp10.000. Ini perputaran ekonomi bisa berputar karena UMKM bisa meningkat, terutama pemilik warung, pengunjung juga tidak keberatan karena harganya relatif wajar," jelasnya.
"Karena kan tujuan membangun destinasi wisata untuk membangun ekonomi kemasyarakatan. Kalau dampak tidak signifikan, untuk apa objek wisata kalau tidak berdampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya?" ujarnya menambahkan.
Selain itu, pihaknya juga tengah mengatur regulasi agar konglomerasi tidak mengambil porsi masyarakat lokal di lokasi wisata. Hal itu menurutnya pernah diatur saat pihaknya mengunjungi Pantai Karang Potong di Cianjur.