“Artinya itu sebenarnya adalah opsi Indonesia dalam rangka mengurangi ketergantungan kita kepada ekspor ke negara besar,” katanya.
Secara keseluruhan, hingga akhir Juni 2025, total penyaluran pembiayaan melalui program PKE telah mencapai lebih dari Rp26 triliun. Program ini telah menjangkau lebih dari 90 negara tujuan ekspor dan menghasilkan devisa sebesar Rp66,3 triliun bagi negara.
Komoditas yang didukung beragam, mulai dari pesawat terbang, kereta api, vaksin, alat kesehatan, furnitur, makanan olahan, hingga produk kimia.
Selain ekspor barang, PKE juga diarahkan untuk mendukung sektor pariwisata nasional, seperti melalui program PKE Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Labuan Bajo. Kolaborasi ini dilakukan melalui skema blended financing bersama perbankan, dengan total pembiayaan lebih dari Rp1 triliun.
Dampaknya turut berkontribusi pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp437,3 miliar, penyerapan tenaga kerja 6.536 orang, serta peningkatan pendapatan rumah tangga sebesar Rp1,48 triliun, menurut kajian InterCAFE IPB.