Yulianti merasa khawatir jika kelangkaan LPG ini berlanjut, akan mematikan usahanya. Oleh karena itu ia meminta pemerintah segera mengatasi kelangkaan ini.
"Tadi kita sudah keliling mencari. Alhamdulillah dapat 6 tabung. Itu pun sudah sampai ke Medan Denai sana. Lumayan lah hampir 4-5 kilometer juga. Enggak di satu tempat, karena dibatasi belinya 1 tabung per orang. Harganya udah 30 ribu per tabung," tukasnya.
Samuel Panjaitan, pemilik pangkalan LPG di Medan Perjuangan mengaku ada pengurangan pasokan dari agen mereka. Pengurangan yang dilakukan bahkan mencapai hampir 50 persen.
"Sudah 2 hari ini kosong. Kemarin ada masuk tapi langsung habis. Karena memang enggak banyak. Biasa 300 tabung, kemarin cuma 160 tabung," sebutnya.
"Kita sudah batasi pembelian 1 tabung per KTP. Tapi karena memang yang beli banyak dan stoknya dipangkas ya langsung habis," tukasnya.
PT Pertamina Patra Niaga saat dikonfirmasi kini tengah menelusuri penyebab kelangkaan LPG ukuran 3 kilogram ini. Mereka menyebut pasokan harian yang mereka lakukan dalam kondisi normal.
"Kalau dari kami enggak ada istilah pengurangan. Malah yang ada penambahan fakultatif. Dugaan kita ada pangkalan yang melakukan penyalahgunaan. Ini yang kita sedang telusuri. Kalau nanti terbukti, bisa kita langsung lakukan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU)," kata Humas PT Pertamina Patra Niaga, Imam Mohammad.
(FRI)