Namun, menurut Kuswardojo, rencana tersebut berubah mengingat saat pihaknya mencoba sistem cashless, justru tidak terbaca oleh sistem. Karena itu, pada soft launching nanti, LRT akan menerapkan tarif Rp1 rupiah bagi masyarakat.
“Di awal kami menyampaikan nanti saat soft launching kami menerapkan Rp0, namun ternyata ketika kita mencoba sistem cashless ternyata tidak terbaca, makanya kami kemudian menerapkan Rp1 rupiah saat soft launching,” tuturnya.
Meski penerapan harga tiket merupakan ranah Pemerintah dan Kementerian Perhubungan, setelah masa uji coba tersebut, pihak LRT sejauh ini telah mengusulkan tarif rata-rata seharga Rp12.500 dan jarak terjauh tidak lebih dari Rp25 ribu.
“Sampai saat ini saya belum pegang SK Menhub terkait tiket. Jadi saya belum bisa cerita. Sebenarnya kita usulkan rata2 12.500, jarak terjauh tidak lebih dr 25 ribu,” ujar Kuswardojo.
“Tapi Pemerintah akan memperhitungkan PSO sampai saat ini perhitungan belum ada sampai ke kami,” imbuhnya.
Kuswardojo melanjutkan, pihaknya tidak menargetkan kriteria khusus pada masyarakat yang ingin pada uji coba LRT ini. Meski begitu, masyarakat harus terlebih dahulu mendaftarkan diri melalui akun sosial media LRT.
“Nanti semua masyarakat bisa ikut uji coba , yang mendaftar akan kami upayakan semua terpenuhi. Kami yakin akan banyak banget, mungkin sebulan enggak cukup. Jadi tidak ada kriteria khusus,” jelasnya.
(FRI)