Pada kesempatan tersebut, Luhut juga memaparkan progres pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19. Meski usai pandemi muncul masalah geopolitik antara Rusia-Ukraina, ekonomi Indonesia masih tumbuh sebesar 5,3 persen.
Menurutnya hal tersebut tergambar dari data ekspor 2022 lalu yang kondisinya lebih membaik jika dibandingkan dengan pada 2021. Pada 2021 ekspor Indonesia berada diangka USD232 miliar, sedangkan pada 2022 lalu tercatat tumbuh di angka USD293 miliar.
"Belum lagi komitmen investasi bilateral senilai USD71 miliar yang diterima Indonesia dari KTT G20 2022, semakin meningkatkan kepercayaan baik dari dalam negeri maupun dunia internasional," kata Luhut.
Disamping itu menurut Luhut, bonus demografi yang dimiliki Indonesia, yang mana menjadi salah satu negara dengan jumlah populasi penduduk terbanyak ke- 3 d dunia, membuat fundamental ekonomi Indonesia lebih tahan terhadap ancaman pelemahan ekonomi global.
"Walaupun beberapa negara anggota ASEAN memiliki kepentingan nasional masing-masing, kami juga mendorong kekompakan dan solidaritas di antara negara-negara ASEAN, meskipun ini tidak mudah. Namun, inilah tantangan sesungguhnya," tutup Luhut. (RRD)