Lebih lanjut, Luhut memprediksi kontribusi G20 mencapai USD533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2022, dan sebagian besar akan berputar di Bali.
Konsumsi domestik yang didorong oleh rangkaian forum G20 itu diperkirakan naik sampai Rp1,7 triliun dan membangkitkan serapan tenaga kerja hingga 33 ribu orang, terutama pada sektor transportasi, akomodasi, MICE atau meeting, incentive conference exhibition, dan usaha mikro, kecil, dan menengah.
Adapun selama perhelatan ini berlangsung, Luhut mengatakan G20 telah memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia, khususnya di wilayah Bali.
"Kegiatan ini telah memberikan dampak bukan hanya kepada ekonomi Nasional maupun Bali pada khususnya," katanya.
Selain itu, Luhut mengatakan perhelatan ini telah kepercayaan Internasional bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam percaturan global dan merupakan tempat investasi yang strategis. (RRD)